Demam berdarah ialah penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini dapat berpengaruh fatal jika tidak selekasnya memperoleh penanganan yang tepat. Pasien demam berdarah akan mengalami tiga fase, yakni fase demam, krisis, dan rekondisi. Sangat penting untuk diketahui fase krisis lebih dalam supaya kamu dapat lakukan pengatasan yang pas untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih kompleks yang bisa mencelakakan nyawa.
Demam berdarah diawali secara mendadak sesudah periode inkubasi sepanjang 5-7 hari, dan perubahannya terjadi dalam 3 fase
pertama, fase demam. Saat virus telah mengontaminasi, karena itu pasien akan alami demam secara mendadak dan temperatur badannya dapat semakin dari 40ÂșC.
Demam bisa berjalan sepanjang 2 sampai 7 hari. Hal itu mengisyaratkan terserang DBD, bila demam yang dirasakan berjalan lebih dari satu minggu.
Fase ke dua yaitu fase krisis. Pada tingkatan ini, sering pasien tertipu karena demam telah turun. Bahkan, banyak pasien yang mulai melakukan aktivitas secara normal karena dipandang kesehatannya telah kembali sembuh.
Walau sebenarnya fase tersebut memerlukan perawatan dan penyembuhan dari dokter.Karena trombosit pada tubuh akan makin berkurang. Kondisi ini bisa dibilang cukup serius, sehingga pasien harus cepat memperoleh perawatan. Saat di dalam 1 sampai dua hari tidak diatasi, karena itu efeknya akan fatal.
Fase terkahir yaitu fase pengobatan. Jika fase awalnya bisa diatasi secara tepat, karena itu biasanya pasien akan balik demam. Di saat itu, trombosit perlahan-lahan naik dan cairan badan yang semula turun sepanjang dua fase pertama bisa normal kembali.
Batas Kritis Trombosit Demam Berdarah
Berdasar persyaratan analisis yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1997, demam yang satu diantaranya dibarengi dengan pengurangan nilai trombosit di bawah 100.000 per mcL bisa diduga ada infeksi virus Dengue. Tetapi pada realitanya, nilai trombosit bisa juga turun sampai di bawah tingkat normal saat badan diserang infeksi virus lain, terhitung terkadang karena infeksi bakteri. Oleh karena itu, demam yang dibarengi dengan pengurangan nilai trombosit, tapi beberapa gejala yang lain tidak mengisyaratkan infeksi virus Dengue, dapat disebutkan bukan penyakit DBD.
Jika pasien demam berdarah sukses melalui fase kritisnya, pasien demam berdarah akan balik rasakan demam. Tetapi, ini tak perlu terlampau dicemaskan. Masalahnya keadaan ini sebagai fase pengobatan di mana trombosit akan perlahan-lahan naik dan kembali normal.
Pasien akan alami pengembalian cairan tubuh secara perlahan-lahan pada 48-72 jam sesudahnya.
Mulai masuk fase pengobatan, kesehatan pasien demam berdarah akan perlahan-lahan lebih baik yang diikuti dengan kenaikan selera makan, pengurangan tanda-tanda ngilu perut, dan peranan diuretik yang lebih baik. Jumlah sel darah putih pasien akan balik normal yang selanjutnya dituruti dengan rekondisi jumlah trombosit.